Senin, 31 Oktober 2011

cerita dibalik penemuan Nepenthes

saat itu, saya bersama 3 orang kawan menuju lokasi survei untuk acara organisasi kami di kawasan Pangparang-Cijambu..menuju suatu titik di punggungan Cijambu, ternyata kami salah arah. bukannnya mendekati lembahan tetapi malah menuju puncak, yang ternyata itulah puncak Cijambu. menuju puncak Cijambu, rasa lelah bercampur emosi cair karena penemuan Nepenthes Cijambu.
..saat itu, saya berjalan merayapi jalan setapak yang curam dan semakin menanjak. sesekali terdiam lelah dengan kawan-kawan say berada di depan dan di belakang saya. belum lagi teringat stok air dalam kompan/jerigen yang hanya setengah kompan (kalau tidak salah, yang pasti sangat sedikit untuk kami berempat)...
tiba-tiba terlihat suatu jenis tumbuhan yang sangat menarik..yang sebelumnya hanya bisa saya lihat dari gambar saja..saat itu, beban kamera yang berada dalam tas di depan tubuh saya terasa ringan. beberapa jepretan foto dari kamera analog Vivitar (dengan nomer seri yang tak pernah saya hafal) ernyata cukup mengobati rasa haus yang mendera..
walaupun air dalam kantung semar itu tidak bisa kami nikmati..great experience itu tak pernah bisa terulang..


Sabtu, 29 Oktober 2011

Nepenthes : kantung semar penampung air

Kantung semar atau Nepenthes merupakan tumbuhan yang merambat pada tumbuhan lain tanpa bersifat merugikan inangnya tersebut atau dengan kata lain bersifat epifit. Tumbuhan ini memperoleh nutrisi dari perombakan makhluk hidup lain yaitu serangga. Bentuk Nepenthes yang berupa kantung berisi cairan yang akan menjebak dan menguraikan serangga yang masuk ke dalamnya. Biasanya Nepenthes mengeluarkan bau khusus yang dapat menarik kedatangan serangga untuk masuk ke dalam kantungnya. Dinding kantung yang licin bisa menyebabkan serangga tergelincir dan terjatuh ke dalam cairan di dalamnya.


Kantung-kantung Nepenthes

Dalam keadaan survival air, tumbuhan ini bisa dimanfaatkan sebagai kantung penampung air. Cairan di dalam kantung yang belum "tercemar" oleh serangga bisa digunakan sebagai sumber air minum.

Selasa, 25 Oktober 2011

menggapai matahari




entah sejak kapan, tanpa saya sadari betapa saya ingin menggapai setiap matahari yang terbit dan tenggelam..mengucapkan salam pada bumi setelah dan menjelang malam.
menyapa bumi dengan bias cahaya yang kadang menyembul dari celah awan, dan lembayung jingga yang mempesonakan wajah makhluk hidup.

sunrise dari puncak Gede



entah sejak kapan, tiap ke tempat indah manapun ingin saya kejar sang matahari. "Charger" alam yang tak ternilai harga dan tak akan puas dengan hanya satu kesempatan. Berulang dan terus berulang menjadi sebuah zat yang adiktif, mengalir dalam pembuluh darah, menghentakkan jantung memompa adrenalin.







view dari Sundoro
 
view dari Sundoro


view dari Gede




view di Ciremai

view di shelter sanghyang rangka, gn. ciremai

Senin, 24 Oktober 2011

not an ordinary flowers : Edelweiss

Edelweiss Sindoro
Not an ordinary flowers : Edelweiss
Anaphalis javanica...
Famili : Asteraceae


...Bukan bunga biasa...
Bayangkan saja, jenis tumbuhan ini yang hanya bisa ditemukan di atas ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut. Habitat yang berhawa dingin, medan cenderung gersang berbatu dan tipe gunung vulkanik, menunjukkan keistimewaan lain bunga ini. Belum lagi "keabadian" bunga yang telah mekar, tidak perlu dikeringkan dan tidak basah, akan tetap dalam kondisi baik dan tetap indah.








Asosiasi Edelweiss, Cantigi dan kelompok Legum (polong-polongan).
 (@ Ciremai)



Pada umumnya habitat Edelweiss berasosiasi dengan tumbuhan jenis lainnya seperti Cantigi atau Vaccinium sp., Graminae sejenis gandum, dan ada juga dari kelompok Legum (polong-polongan).
Cantigi (Vaccinium sp.)


  







Kamis, 13 Oktober 2011

survival food : graminae

@ Gn. Papandayan, Garut.
survival food : graminae
foto ini diambil di cagar alam gunung Papandayan.
tumbuhan ini mirip dengan gandum berasal dari kelompok Graminae/Poaceae yang merupakan sumber karbohidrat atau pati.
makanan dari tumbuhan ini dapat diperoleh dengan cara menumbuk halus atau membuat biji tersebut menjadi tepung.

Jumat, 07 Oktober 2011

langit cerah di ciremai


menuju 2650 mdpl..shelter sanghiyang ropoh...

ternyata..puncak itu tampak terlihat jelas...sangat cerah..
oleh langit biru.
















pagi yang sejuk di bawah kanopi hutan alam..
masih kuingat..













antara harapan, kerinduan, semangat, rasa lelah, keringat yang sesekali kuusap di dahi.
setiap jepretan yang kuingin..
tak akan bisa terulang sama..tak pernah sama..


..aku tiba di puncak masih siang..












jelasnya langit biru...hijaunya daun Anaphalis javanica dengan kuncup-kuncup  muda yang mulai bermekaran..masih terasa..





hari itu tanggal 20 Februari 2011... Ciremai...