Selasa, 07 Januari 2014

Curculigo

Curculigo
Curculigo merupakan tumbuhan semak dengan daun yang sejajar dan melebar.  Buahnya merupakan sumber makanan dalam situasi survival. Buah yang matang berwarna putih dan tampak basah, tumbuh pada bagian bawah tumbuhan. Tangkai buah muncul langsung dari atas permukaan tanah. Buahnya berasa manis hambar dan berair, agak bergetah berupa lendir bening, tapi masih aman untuk dikonsumsi. Buahnya menyerupai buah majemuk (satu tangkai banyak buah). Untuk beberapa orang yang sensitif, getah buah ini akan terasa agak gatal maka sebaiknya dihindari untuk dikonsumsi.



Liana



Liana



Liana merupakan kelompok tumbuhan yang bersifat epifit. Tumbuh memanjang memanjat pohon-pohon berdiameter batang besar. Buah liana yang telah matang berwarna merah dapat digunakan sebagai bahan makanan dalam situasi survival walaupun rasanya memang agak asam. Buah yang masih muda berwarna hijau. Sebaiknya konsumsi buah yang sudah matang berwarna merah saja. Selain buah, liana batang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air. Dengan cara memotong batang, maka kita dapat memperoleh tetesan air bersih yang aman untuk langsung diminum. Perlu ditekankan,  kita harus dapat membedakan air atau getah yang keluar dari batang liana. Karena kalau getah yang dihasilkan oleh liana tersebut maka kita harus lebih berhati-hati, karena kandungan zat tertentu dalam getah tersebut bisa saja membahayakan tubuh.





Nepenthes

Nepenthes



Saya teringat ketika suatu survey saya dan kawan-kawan tersesat di dalam hutan. Tujuan kami akhirnya hanya satu yaitu menuju puncakan. Kami terus menapaki punggungan yang semakin tinggi menanjak dan tak kami temukan percabangan menuju lembahan. Ketika rasa haus mulai mengiringi lelah, marah campur kesal dan keluh akhirnya memaksa untuk terduduk malas. Berfikir atas hari yang semakin sore, tiba-tiba saja mata tertuju pada suatu objek yang selalu membuat saya penasaran. Mata saya terfokus pada satu jenis Nepenthes yang menggantung memanjat merambati pohon-pohon di sekitarnya. Langsung saja kamera SLR yang menggantung di leher saya manfaatkan untuk “hunting” foto Nepenthes di gunung Cijambu Tanjung Sari, Kab. Sumedang.


“Kantung Semar” atau Nepenthes merupakan tumbuhan unik yang cukup sulit ditemui. Penyebaran tumbuhan ini mulai dari dataran rendah hingga di atas 1000 mdpl. Unik, karena cara hidup tumbuhan itu memanfaatkan morfologi yang berupa kantung utnuk memerangkap serangga, dan di dalam kantung tersebut berisi cairan yang bercampur dengan enzim untuk mencerna serangga yang mati. Sehingga tumbuhan tersebut bisa dikatakan menggantungkan hidupnya pada biosintesis makhluk hidup lain. Kantung-kantung berisi cairan ini dapat dimanfaatkan kita sebagai sumber air minum dalam situasi survival. Dengan catatan bahwa cairan di dalam kantung tidak berisi serangga yang mati.