first step to situ lembang..
sudah lama nama tempat itu saya dengar, tapi belum pernah saya datangi. setidaknya sebelum seorang kawan satu jurusan kuliah mengajak saya ke sana. tujuan awal kami adalah survei jalur untuk sebuah acara "rihlah", janjian bersama kawan-kawan lain di terminal lembang sekitar pukul 8 pagi, hingga akhirnya semua membatalkan janji karena berhalangan untuk survei dan akhirnya hanya saya berdua dengan seorang kawan yang juga "petualang". hampir tidak jadi, tapi akhirnya kami teruskan. menuju "lawang angin", sebuah gerbang tak berpagar yang membatasi kawasan situ lembang dengan area perkebunan masyarakat, juga terdapat jalur menuju gunung Burangrang. mencoba mencari jalur tembus menuju situ lembang dari jalan setapak yang mengarah ke Burangrang, sampai akhirnya terjebak dalam jalur pemburu yang rimbun dan terjal. dengan persiapan yang kurang baik beralaskan sandal gunung, kaki sangat tidak aman dari semak dan patahan ranting di permukaan tanah. walaupun akhirnya kami memaksa menerobos semak menuju ke arah situ lembang.
tak banyak yang bisa saya abadikan dengan kamera karena sibuk menemukan jalur untuk ditembus. pada akhirnya di jalur burangrang itu hanya sempat saya jepretkan kamera pada sebuah jamur tanah yang berbentuk seperti bintang dan berwarna coklat.
keluar dari rimbunan semak akhirnya kami menemukan kebun penduduk yanng ternyata berada di tepi jalan menuju situ lembang. cukup lama kami berjalan, rintik air turun bersama kabut yang mulai mengaburkan pandangan, tidak lebih dari 10 meter. terlanjur untuk memutuskan berhenti di tengah jalan yang bahkan mungkin hampir sampai. di sebuah jembatan kecil yang membelah sebuah sungai, kami istirahat sejenak dan bersembahyang.
kembali menyusuri jalanan yang cukup untuk sebuah tronton militer, tak berlangsung lama ternyata kami tiba di tepi danau yang hendak kami tuju, "situ lembang". sayang sekali saat itu kabut begitu tebal sehingga tak bisa terlihat pemandangan danau yang dikelilingi gunung Tangkuban Perahu dan dinding Gunung Sunda Purba. beruntung kami bertemu dengan kelompok pencinta alam yang sedang "pendidikan Dasar" di sekitar kawasan itu, mereka menunjukkan jalan tembus ke puncak Tangkuban Perahu. padahal saat itu waktu sudah pukul 3 sore, dan menurut mereka perjalanan akam memakan waktu lebih dari 2 jam. ditemani rintik hujan dan kabut, tanpa persiapan camp dan logistik makanan, kami terus berjalan dengan sekali-kali istirahat untuk menjepretkan kamera sebagai sebuah dokumentasi perjalanan dan dokumentasi pribadi alias narsis.
akhirnya perjalanan kami lanjutkan menuju puncak dan ternyata mampu kami tempuh dengan hanya 1,5 jam. di tangkuban perahu, untunglah cuaca mulai bersahabat sehingga perjalanan menuju lembang walaupun menjelang maghrib tidak terasa "menyeramkan". tepat adzan maghrib, kami tiba di pasar lembang dan langsung saja kami buru semangkuk bakso gepeng dan segelas teh manis.
akhirnya perjalanan kami lanjutkan menuju puncak dan ternyata mampu kami tempuh dengan hanya 1,5 jam. di tangkuban perahu, untunglah cuaca mulai bersahabat sehingga perjalanan menuju lembang walaupun menjelang maghrib tidak terasa "menyeramkan". tepat adzan maghrib, kami tiba di pasar lembang dan langsung saja kami buru semangkuk bakso gepeng dan segelas teh manis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar